Postingan

Menampilkan postingan dari 2018
Gambar
Critical Review   “Kajian Penyebab Kemiskinan Masyarakat Nelayan  Kampung Tambak Lorok” Jurnal perencanaan wilayah dan kota Universitas Diponegoro Vol.27 , no.1, pp 46-67, Tahun 2016 .   Disusun Oleh : Khairiyah Trista Lutfhiani  08161037 Mata Kuliah : Perencanaan Pesisir “CRITICAL REVIEW” Artikel yang berjudul “Kajian Penyebab Kemiskinan Masyarakat Nelayan di Kampung   Tambak Lorok” yang   ditulis Mussadin dan Putri Nurpratiwi dan di publikasikan dalam Jurnal Perencanaan wilayah dan Kota Vol. 27, No 1 PP, 49-67. Tahun 2016 ini membahas tentang menurun nya kualitas pesisir Kampung Tambak Lorok serta permasalahan adanya permasalahan status nelayan, seperti halnya nelayan majikan dengan nelayan buruh dan nelayan besar dengan nelayan kecil. Jurnal dengan bahasan kondisi sulit nya mengakses sumber daya pesisir yang disebabkan oleh faktor natural, struktural dan kultural dan diperparah dengan terjadinya fenomena perubahan ilkl

Essay Ekosistem Pesisir Terumbu Karang Kabupaten Alor Provinsi NTT

Ekosistem Terumbu Karang Kabupaten Alor Pendahuluan   Menurut Undang-Undang No 27 Tahun 2007, kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang dipengarhui oleh  perubahan di daratan dan di lautan sebagai salah satu sumber daya pesisir. Ekosistem pesisir terdiri atas ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang, padang lamun, delta, laguna dan lain sebagainya. Ekosistem terumbu karang merupakan suatu ekosistem  yang dibentuk oleh sekumpulan koral.  Sebagai salah satu sumber daya pesisir,ekosistem terumbu karang memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat. Terumpu karang menjadi tempat tingga bagi beraneka ragam biota laut, seperti ikan karang, udang, sotong,teripang dan lain sebagainya. Selain itu, tingginya keanekaragaman pada ekosistem terumbu karang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan  yang datang.  Pada umumnya, produktifitas terumbu karang Indonesia sangatlah tinggi. Menurut catatan Green Peace, Area seluas 60.000 kilo